Puisi "Mengeluh dan Tersadar"
Yang gaenak bukan hanya kopi pahit
Tapi, kerja keras dengan upah yang
sedikit
Ahh benar benar terasa sakit
Sayangnya anak domba tak bisa mengaum
layaknya singa dewasa
Kami hanya bisa diam dan menerima
nasibnya
Tapi, jangan angkuh dulu
Ini hanya menunggu waktu
Kelak, kau lihat
Siapa yang lebih hebat.
ini merupakan puisi yang muncul ketika
saya sedang mengeluh dengan keadaan, kenapa terus begini dan begitu? Seketika,
saya melihat sekeliling. Seperti tertampar. Ketika melihat seorang yang lanjut
usia pun mampu bekerja sekeras itu, yang bahkan tak pernah saya bayangkan jika itu
adalah saya.
Puisi ini mewakilkan
perasaan saya pada momen tersebut.
Ketika diri terasa lelah
Lihatlah mereka yang sedang bersusah
payah
Mengangkat beban demi mendapatkan upah
Anddaikan hidup seperti apa yang aku
mau
Lantas dimana perjuangan itu?
Menjadi besar tidak mudah
Tapi,
tidak juga susah.
Semoga
menjadi pelajaran untuk kita semua, untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT. Betapa
besar kenikmatan yang Dia berikan.
Buat
reader, bisa cerita pengalaman kalian komen dibawah ya.
Siapa
tahu saya jadi terinspirasi.
Enjoy:)
Nice
BalasHapus